banner 728x250

Polda Jatim dan Tragedi Pesantren Al-Khoziny: Sebuah Refleksi atas Kesigapan, Solidaritas, dan Kemanusiaan

Sidoarjo || Minitor Sigap.com__.

Dalam sekejap, suasana khidmat di Lembaga Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, berubah menjadi kepanikan dan duka mendalam. Senin sore, 29 September 2025, sebuah gedung berlantai tiga di kompleks pesantren itu runtuh tanpa peringatan.

Bangunan yang baru saja selesai dilakukan pengecoran untuk lantai tambahan itu ambruk, meninggalkan puing-puing yang menelan harapan dan kebahagiaan para santri yang tengah bersiap melaksanakan salat Asar berjemaah di mushola lantai dasar.

Tragedi ini bukan sekadar insiden konstruksi; ia adalah cermin dari kompleksitas kehidupan manusia, di mana kelalaian kecil dapat berujung pada bencana besar. Namun, di tengah reruntuhan dan kesedihan, muncul kisah-kisah tentang keberanian, solidaritas, dan kesigapan yang menginspirasi.

Kronologi: Ketika Waktu Berhenti

Bangunan yang runtuh itu, menurut saksi mata, tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan sebelumnya. Namun, beban tambahan dari pengecoran lantai baru di atasnya diduga menjadi salah satu faktor penyebab keruntuhan. Hingga kini, penyebab pasti masih menjadi misteri yang menunggu untuk diungkap oleh tim ahli.

Saat kejadian, para santri yang berada di lantai dasar hanya memiliki detik-detik untuk menyelamatkan diri. Jeritan, debu, dan suara gemuruh menjadi saksi bisu dari momen yang mengubah hidup banyak orang. Dalam hitungan menit, suasana pesantren yang biasanya damai berubah menjadi medan darurat yang dipenuhi oleh tim penyelamat, aparat keamanan, dan relawan.

Kesigapan Polda Jatim: Pilar di Tengah Kekacauan

Di tengah kekacauan, Polda Jawa Timur menunjukkan kesigapan luar biasa. Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kabid Humas Polda Jatim, memimpin langsung koordinasi di lapangan. Dengan mengerahkan 1 pleton Sabhara, 1 pleton Brimob, dan 3 SSK dari Polresta Sidoarjo, aparat kepolisian bekerja tanpa lelah untuk mengevakuasi korban dan mengamankan lokasi.

Hingga pukul 20.30 WIB, data sementara menunjukkan bahwa 83 korban telah berhasil dievakuasi. Dari jumlah tersebut, 45 korban dirawat di RS Siti Hajar, termasuk satu korban meninggal dunia. Sementara itu, 34 korban lainnya dirawat di RSUD Sidoarjo, dan 4 korban di RS Delta Surya.

Namun, angka ini masih bersifat sementara, mengingat proses evakuasi dan penyisiran reruntuhan terus berlangsung hingga larut malam.

Kombes Pol Abast menegaskan bahwa prioritas utama adalah menyelamatkan nyawa dan memastikan tidak ada korban yang tertinggal di bawah puing-puing. “Kami akan terus bekerja hingga semua korban ditemukan dan situasi benar-benar aman,” ujarnya dengan nada serius namun penuh empati.

Solidaritas: Cahaya di Tengah Kegelapan

Di balik tragedi ini, muncul solidaritas yang menghangatkan hati. Relawan dari berbagai latar belakang, mulai dari masyarakat sekitar hingga organisasi kemanusiaan, bahu-membahu membantu proses evakuasi. Mereka tidak hanya membawa alat berat dan peralatan medis, tetapi juga harapan dan semangat untuk para korban.

Namun, solidaritas ini juga menjadi pengingat pahit tentang bagaimana tragedi sering kali menjadi katalisator bagi kemanusiaan kita. Mengapa harus menunggu bencana untuk menunjukkan kepedulian? Mengapa harus ada korban sebelum kita menyadari pentingnya keselamatan dan tanggung jawab bersama?

Refleksi: Pelajaran dari Reruntuhan

Tragedi di Pesantren Al-Khoziny adalah lebih dari sekadar berita; ia adalah pelajaran yang harus kita renungkan. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, di mana pembangunan sering kali dikejar tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan, insiden seperti ini adalah alarm keras yang tidak boleh diabaikan.

Pemerintah, pengelola pesantren, dan masyarakat harus bersatu untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang. Pengawasan ketat terhadap konstruksi bangunan, pelatihan tanggap darurat, dan edukasi tentang pentingnya keselamatan harus menjadi prioritas. Kita tidak bisa terus-menerus bereaksi terhadap bencana; kita harus proaktif mencegahnya.

(Taufik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *