MALANG ||minitorsigap.com – Mengusung semangat gotong royong, Dewan Kampung Nuswantara (DKN) perkenalkan cryptocurrency kepada masyarakat sebagai jalan baru menuju kemandirian ekonomi lokal dan mendorong adaptasi terhadap teknologi blockchain di era digital. Minggu (06/07/2025).
Ketua DKN, Bambang GW, kepada awak media mengatakan bahwa adaptasi terhadap teknologi digital adalah keniscayaan.
“Masyarakat perlu memahami berbagai aspek kehidupan yang kini sangat dipengaruhi oleh teknologi, salah satunya blockchain yang telah mengubah dunia keuangan melalui cryptocurrency,” ujar Bambang.
Bambang menjelaskan awal lahirnya cryptocurrency dapat ditelusuri kembali ke tahun 1998 ketika komputer engineer Wei Dai memperkenalkan konsep “B-money”, sebuah sistem mata uang digital yang dapat dikirim melalui pseudonim digital yang tidak dapat dilacak.
Kemudian pada tahun yang sama, Nick Szabo mengembangkan konsep “Bit Gold”, sebuah mata uang digital terdesentralisasi.
“Namun, cryptocurrency modern pertama yang sukses adalah Bitcoin, yang diperkenalkan pada tahun 2008 oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto,” jelasnya.
Perkembangan cryptocurrency terus berlanjut dengan hadirnya Ethereum pada 2015, yang membawa inovasi smart contract dan memicu lahirnya ribuan Token ERC-20.
“Kini lebih dari 2.000 cryptocurrency beredar di pasar global, membentuk sebuah industri raksasa yang terus berkembang,” terangnya.
Melihat pesatnya perkembangan dan potensi besar ini, DKN ahirnya menginisiasi forum-forum diskusi di tingkat kampung untuk mempelajari dunia cryptocurrency. Forum ini membangun kesadaran masyarakat untuk mendalami dunia aset digital agar warga desa pun mampu membangun kemandirian ekonomi yang bersifat global.
Ia percaya bahwa masyarakat desa adalah kekuatan ekonomi negara. Baginya, mewujudkan kemandirian ekonomi desa adalah kontribusi nyata bagi bangsa.
“Kami tidak pernah meminta wong kampung hanya menengadah menanti bantuan pemerintah, tetapi kami harus bisa memberi ilmu secara nyata agar mereka kuat dan mandiri menapaki kehidupannya,” tandasnya.
Acara edukasi yang dikemas dalam syukuran disambut positif ratusan warga yang antusias mengikuti literasi digital di kediaman Bambang GW.
Tak sedikit warga yang mengungkapkan rasa syukur karena berkat pendampingan DKN, mereka kini memiliki penghasilan tambahan yang signifikan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Bambang mengungkapkan jika hal tersebut membuktikan bahwa literasi digital, jika dikemas dengan tepat, dapat langsung berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
“Bagi Dewan Kampung Nuswantara, bahwa hidup bersama harus dijaga dan hidup yang layak harus diperjuangkan selalu menjadi spirit organisasi,” pungkas Bambang GW. (Red)